MENYIMPAN uang sudah menjadikeharusan. Jika Anda menghamburkan uang tanpa tujuan yang jelas bisa jadi saat terpenting membutuhkannya tidak ada uang tersisa. Dalam rangka memastikan Anda dapat menyimpan uang dengan baik, berikut ini caranya seperti dikutip financetips101:

Keluar dari utang
Utang adalah penghambat utama dari menyimpan uang. Semakin cepat melunasi semua utang Anda, semakin cepat sisa uang lainnya masuk ke rekening tabungan. Jika perlu mintalah bantuan konseling utang dalam rangka keluar da ri jeratan utang.
Tetapkan Tujuan

Misalnya, jika Anda dapat merencanakan menyimpan Rp10 ribu sehari, berarti akhir tahun uang yang tersimpan sebesar Rp3,65 juta. Membuat tabungan kecil setiap bulan sama dengan tabungan besar dalam jangka panjang.

Anggaran
Dengan anggaran, Anda bisa tahu berapa jumlah uang yang ditetapkan dalam setiap aspek kehidupan. Kebanyakan orang tidak menyimpan uang hanya mengambil uang dari mana pun sumber yang didapat. Buatlah struktur pengeluaran untuk masa depan Anda.

Tetap pada jalur
Selalu melacak setiap uang yang Anda keluarkan. Pastikan Anda dapat menghemat uang menggunakan spreadsheet atau beberapa bentuk catatan untuk melacak pendapatan dan pengeluaran Anda.

Pangkas pengeluaran
Jika benar-benar ingin menghemat uang dalam jumlah besar, Anda harus mengurangi pengeluaran. Cara ini memastikan Anda dapat menyimpan banyak uang setiap bulan.

Kurangi penggunaan kartu kredit
Orang cenderung menghabiskan uang lebih ketika tidak menggunakan uang tunai. Kurangi penggunaan kartu kredit untuk memastikan Anda tidak menghabiskan tabungan. Beralihlah pada penggunaan kartu debit pada sejumlah kesempatan per bulan.





Sumber :http://www.mediaindonesia.com
putu suardiana December 29, 2011
Read more ...
Sebentar lagi pergantian tahun 2011 ke tahun 2012, 2011 begitu banyak kenangan dan kejadian yang merubah hidupku. Seperti tahun - tahun sebelumnya semua kerjadian tahun 2011 merupakan proses pendewasaan diri. Pengalaman dan keputusan yang cukup berat harus dilalui. Namun semua telah berlalu, terlalu melihat kebelakang hanya akan memperlambat kita kedepan, tidak juga melupakan yang telah lalu karena itu semua pelajaran yang paling berharga. 
2012 sebentar lagi akan tiba, semangat, fokus dan konsistensi harus lebih dibandingkan 2011 kemarin. Berapa target, tujuan, harapan, GOAL dan impian telah direncanakan menyambut 2012. Ledakan kembang api semakin membakar semangat dan gairah menyongsong tahun 2012. 

Selalu yakin apa yang menjadi harapan, GOAL, dan impian di tahun 2012 akan tercapai. Semua itu hanya akan tercapai dengan semangat, fokus dan konsistensi menjalani sesuatu. Jangan berfikir lama mengambil keputusan, karena kecepatan waktu selalu mengejar anda. 
Tetap semangat dan selalu yakin akan diri sendiri. Tidak ada yang bisa menolong anda selain diri anda sendiri. Akhir kata SELAMAT TAHUN BARU 2012.
putu suardiana December 28, 2011
Read more ...
Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan pendidikan dengan baik bagi buah hati sebaiknya merencanakan dana pendidikan sejak dini. Dana pendidikan bisa mulai dipikirkan serta disiapkan sejak anak lahir dengan menyisihkan sebagian pendapatan rutin kita tiap bulannya atau pada waktu tertentu secara rutin.

Setiap pergantian tahun ajaran para orang tua, selalu dihadapkan pada masalah biaya pendidikan. Terlebih bila ada anaknya yang akan masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi, maka mereka harus bersiap-siap merogoh kocek lebih dalam. Banyak orangtua atau bahkan juga anak-anak-yang menderita stres ketika mereka harus mendapatkan sekolah baru untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Anak taman kanak-kanak harus masuk sekolah dasar, lalu sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, selanjutnya ke perguruan tinggi.Selain harus menyediakan sejumlah uang sebagai uang pangkal (bahkan sering kali mesti ditambah pula dengan uang sumbangan sukarela), juga mesti memindahkan sebagian uang keluarga untuk membeli buku pelajaran dan seragam sekolah yang baru.

Sebagai orang tua, kita pasti setuju bahwa pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anaknya. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar si anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Namun mahalnya biaya pendidikan saat ini ditambah lagi dengan naiknya biaya pendidikan dari tahun ketahun seringkali membuat orang tua tidak mampu menyediakan dana pendidikan tersebut pada saat dibutuhkan.

Apalagi jika yang dimaksud adalah pendidikan bermutu. Sekolah negeri favorit saat ini bahkan biaya sekolahnya tidak berbeda jauh dengan sekolah swasta. Apalagi dengan maksud agar anaknya mendapat pendidikan terbaik berwawasan internasional, maka beberapa orang tua juga berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Buat Anda yang pernah bersekolah di luar negeri pasti ingat betapa biaya hidup selama belajar disana hampir sama besarnya dengan biaya pendidikan itu sendiri. Pengalaman itu menunjukan bahwa bila Anda menyekolahkan anak keluar negeri kelak, jumlah yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih besar lagi.

Lalu, benarkah pendidikan masih merupakan barang mewah ? Disebut kemewahan karena bagi sebagian besar kalangan, pendidikan masih menyita biaya yang luar biasa besarnya hingga sulit dipenuhi. Terutama oleh kalangan menengah ke bawah dengan keuangan terbatas.
Jika disandingkan dengan kebutuhan primer dan biaya hidup yang semakin mahal, tentu saja kebutuhan akan pendidikan yang bersifat jangka panjang dan tidak terlalu mendesak menjadi semakin dikesampingkan.
Beban orang tua untuk mempersiapkan dana sedemikian besar untuk membayar uang pangkal sekolah anak memang cukup berat jika harus dibayar sekaligus. Karena itu untuk mengantisipasi mahalnya biaya pendidikan kelak maka salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari sebelumnya.

Untuk mempersiapkan dana biaya pendidikan, sebenarnya banyak yang bisa dilakukan para orang tua. Secara garis besar, sumber pendanaan alternatif dalam perencanaan keuangan menghadapi tahun ajaran baru ada 5, yaitu :
1. Menabung melalui jasa perbankan.
Tabungan pendidikan, yang merupakan gabungan bentuk deposito, asuransi, dan tabungan. Bedanya, deposito dimulai dengan uang pangkal yang besar, sementara tabungan pendidikan membayar setoran untuk mendapatkan “uang pangkal” yang lebih besar. Dan berbeda pula dengan tabungan biasa, karena tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo (layaknya asuransi dan deposito). Uniknya, walaupun bentuknya tabungan pendidikan, namun ada juga yang dijaminkan dengan perlindungan asuransi.
Jadi ketika setoran yang seharusnya dilakukan sepanjang waktu perjanjian tidak tercapai, akan ditanggung pihak penjamin, setoran bulanan akan dilanjutkan hingga jatuh tempo bila orangtua penyetor mengalami kecelakaan dan tidak bisa melanjutkan setoran.
2. Membeli produk asuransi yang mengandung unsur tabungan.
Asuransi pendidikan, bentuk penjaminan terhadap risiko, keuntungan menggunakan sumber pendanaan ini bila waktu yang direncanakan tepat atau ada risiko yang muncul di tengah “perjalanan”. Biasanya model ini digunakan bagi keluarga yang memiliki resiko tinggi, sebut saja orang tua dengan pekerjaan tingkat kecelakaanya lebih tinggi.
3. Mempersiapkan sendiri dengan cara berinvestasi.
Selain tabungan dan asuransi pendidikan maka Anda juga bisa mempersiapkannya sendiri dengan cara berinvestasi ke dalam suatu produk investasi lain, misalnya reksa dana. Anda bisa melakukan setoran rutin investasi per bulan, atau pada waktu yang diinginkan.
4. Dengan mengambil pinjaman kredit jangka pendek.
Walaupun tidak terlalu lazim digunakan untuk sumber dana pendidikan, namun sebagian masyarakat masih menggunakannya, misalnya seperti produk pinjaman tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit. Sumber keuangan ini sangat memungkinkan, walaupun pembayarannya mungin akan menjadi masalah baru. Selain bunga yang tinggi bila jatuh tempo, juga tingkat risikonya cukup besar. Menggadaikan harta Anda yang berharga seperti perhiasan emas ke pegadaian, juga merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk berbagai keperluan yang mendesak, misalnya seperti membayar uang pangkal sekolah anak. Dalam keadaan mendesak, dimana tidak tersedia dana yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak dengan segera, maka mengambil pinjaman kepada pihak lain bisa menjadi salah satu alternatif,
5. Dengan menjual harta kekayaan.
Jika Anda mempunyai simpanan dalam bentuk kertas ( paper asset ) seperti reksa dana, saham atau harta dalam bentuk wujud lainnya seperti emas, tanah. Kendaraan atau barang berharga lainnya bisa dipertimbangkan untuk menjualnya jika tidak tersedia dana tunai yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak.
Prinsipnya dari ke 5 alternatif mempersiapkan dana pendidikan, semuanya bisa dijalankan hanya tinggal mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Dengan mempersiapkan dana pendiikan jauh-jauh hari atau sejak dini baik melalui,tabungan pendidikan, asuransi pendidikan maupun mempersiapkannya sendiri, memungkinkan para orang tua merancang pendidikan anak-anaknya.
Tidak hanya dari pola dan sistem pendidikan yang diinginkan, namun juga kualitas pendidikan yang terkait erat dengan biaya pendidikan itu sendiri. Orang tua dapat menentukan sejak dini pendidikan jangka panjang seperti apa yang diinginkan untuk anak mereka. Sekaligus mempunyai prediksi besaran biaya dan dibutuhkan dan merancang untuk memenuhinya dalam hitungan sekian waktu tertentu.
Sebaliknya jika persiapan dana pendidikan tidak dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, alias dadakan, bisa jadi tiap kali anak Anda hendak membayar uang pangkal masuk sekolah, lagi-lagi Anda harus kalang kabut. Kalau sudah begitu, mungkin alternatif nomor 4 dan 5 bisa Anda pertimbangkan sebagai jalan keluarnya.
Pada akhirnya selama pemerintah belum mampu menunjukkan komitmennya terhadap jaminan pendidikan gratis bagi rakyat, maka keputusan untuk berinvestasi untuk persiapan dana pendidikan anak dan peran serta orang tua dalam merancang pendidikan bagi anak-anaknya sangatlah besar. Apapun produk investasi yang digunakan, sebaiknya produk investasi pendidikan tersebut haruslah dirancang sedemikian rupa hingga mengutamakan kepentingan anak serta mampu memberikan manfaatnya tepat pada saat dibutuhkan.


Sumber : http://antaresprivat.wordpress.com/tag/mensiasati-biaya-pendidikan/
putu suardiana December 25, 2011
Read more ...
Biaya Pendidikan Mahal , Ngak percaya ? Simak kasus berikut ini: Sepasang suami istri tampak kebingungan ketika melangkahkan kaki mereka ke kantor kami di Akbar’s Financial Check Up. Bersama dengan kedua orang anak mereka, terlihat sang suami berusaha menuntun istrinya yang sedang hamil tua. Mereka menunggu diruang lounge (tempat bertemu calon client kami) sambil diberi suguhan.
Tidak berapa lama saya bersama salah satu Perencana Keuangan (Financial Planner / Financial Advisor) sudah menemui mereka untuk ngobrol-ngobrol ringan. Sambil ngobrol-ngobrol mereka menjelaskan bahwa mereka mengetahui jasa saya melalui tulisan di media serta rekomendasi dari beberapa teman-teman mereka yang sudah pernah mencoba jasa layanan perencanaan keuangan kantor saya.
Seiring dengan obrolan tersebut, mulai terlihat kebetuhan sebenarnya dari keluarga ini. Sang bapak mengeluhkan tentang mahalnya biaya pendidikan dan mulai mencemaskan bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan bagi anak-anaknya. Anak tertua dari keluarga ini berumur lima tahun, dan anak ke dua telah berumur dua tahun lebih dan sang istri sedang hamil tua. Mereka meminta bantuan untung menghitungkan seberapa besar dana pendidikan yang harus dialokasikan kepada untuk anak-anak mereka.
Saya tergelitik untuk kemudian bertanya “memangnya anak-anak bapak/ibu akan bersekolah ke mana?”. Dengan terbengong-bengong keduanya menjawab, “Wah kami belum tau pak, itu sih terserah anaknya nanti”. “Lalu dari mana bapak / ibu tahu berapa jumlah biaya sekolah yang dibutuhkan, berapa tabungan atau investasi yang harus dilakukan setiap bulan, dan apakah dana yang sudah terkumpul sekarang sudah cukup”? lanjut saya. Suasana di ruang rapat kemudian hening tanpa suara.
“Itulah sebabnya kami datang ke sini pak, untuk meminta bantuan menghitungkan berapa sesungguhnya kebutuhan dana pendidikan anak-anak kami”, kata si bapak dengan malu-malu. “Kami ada perasaan bahwa apa yang kami sudah lakukan masih kurang”, lanjut sang bapak.
Menilik kasus ini, sebenarnya apa yang dilakukan keluarga ini sudah pada jalurnya, yaitu mempersiapkan dana pendidikan, akan tetapi jalur yang dilakukan belum tepat. Masih harus dilakukan banyak perbaikan untuk mempersiapkan dana pendidikan keluarga ini. Kurangnya perencanaan dapat memberatkan keuangan keluarga ini di masa yang akan datang.
Kurangnya perencanaan kedua yaitu tidak dilakukannya perhitungan secara lebih rinci ke mana anak-anak tersebut akan bersekolah. Tanpa dilakukan perhitungan dengan rinci dalam setiap tingkat pendidikan yang akan dituju, mustahil kita mengetahui berapa besar dana pendidikan yang harus dikumpulkan kelak, serta berapa besar dana pendidikan yang harus diinvestasikan setiap bulannya.
Contoh, untuk pendidikan dana kuliah anak tertua di sebuah perguruan tinggi terbaik negeri di Indonesia, dengan fakultas pilihan Ekonomi, Hukum, Sastra & Fisip, saat ini kira-kira akan memakan biaya kurang lebih sudah mencapai sekitar Rp. 110 juta untuk empat tahun masa kuliah sudah termasuk uang kuliah, uang pangkal dan uang gedung serta sumbangan lainnya. Dengan rata-rata kenaikan biaya pendidikan sebesar 15%-30% per tahun (beda kampus beda kenaikan biayanya), maka biaya yang dibutuhkan anak tertua ketika masuk kuliah 12 tahun lagi (umur sang anak saat ini 5 tahun, 17-5 sama dengan 12 tahun lagi) adalah sebesar Rp. 980 juta. Dengan berinvestasi secara agresif dari sekarang dibutuhkan investasi bulanan sebesar Rp. 1,1 juta / bulan
Kasus di atas contoh untuk anak tertua, bagaimana dengan anak ke 2 nya yang baru berumur 2 tahun? Anak kedua akan masuk kuliah kurang lebih 15 tahun lagi dan apabila masuk ke kampus yang sama akan membutuhkan biaya sebesar Rp. 1,7M. Yes, anda tidak salah baca itu uang semua. Sementara untuk anak yang masih di dalam kandungan apabila kuliah 18 tahun lagi ke kampus yang sama akan membutuhkan kira-kira sebesar Rp. 2,9 M. Harap diingat ini hanyalah biaya untuk kuliah selama 4 tahun saja, belum memperhitungkan biaya masuk TK, SD, SMP dan SMU yang sudah barang tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Kesimpulan dari simulasi simpel ini adalah, biaya kuliah mahal dan akan menjadi semakin mahal ke depannya. Oleh sebab itu ada baiknya kita sebagai orang tua mempersiapkan biaya ini dari jauh-jauh hari (dari sekarang) sehingga cicilan bulanannya tidak memberatkan kebutuhan bulanan kita.







Sumber : http://blog.tempointeraktif.com/nasional/biaya-pendidikan-mahal/
putu suardiana December 25, 2011
Read more ...
Jika Anda, seorang pria, usia 25 tahun dan perokok, ingin menabung secara rutin Rp.500ribu per bulan, selama 10 tahun dan isi tabungan akan diambil saat usia 55 tahun, kemana sebaiknya anda menabung? Tentu ke tempat menabung yang memberikan keuntungan lebih banyak kepada Anda! Dimana itu? Berikut perbandingan antara menabung di bank dan di PRUlink (Prudential). 

putu suardiana December 25, 2011
Read more ...

Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma - which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of other's opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.
putu suardiana December 25, 2011
Read more ...
google.com, pub-2435098089246002, DIRECT, f08c47fec0942fa0
User-agent: Mediapartners-Google Disallow: User-agent: * Disallow: /search Allow: / Sitemap: https://putusuardiana.blogspot.com/sitemap.xml