Oleh : Ellen A. Mogensen
Sementara di Bumi, kita hidup dalam dunia reinkarnasi dan karma. Percaya atau tidak, karma dimulai & berakhir dengan Cinta. Karma dimulai dengan jiwa kita melakukan perjalanan pribadi melalui alam semesta. Karma berakhir bila kita telah menyempurnakan diri dalam kemampuan kita untuk memilih cinta dalam setiap tindakan.
Jadi Apa itu Karma? Sebagai jiwa kita abadi. Kita memiliki kehidupan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Untuk bertumbuh dalam kasih, sukacita, dan kesadaran, kita berinkarnasi dalam serangkaian tubuh fisik untuk mengalami eksistensi yang berbeda. Kita telah atau akan mengalami kedua jenis kelamin, semua ras, agama, dan etnis di banyak masa kehidupan
Karma berarti bahwa “ketika kita menabur, demikian pula yang akan kita tuai” dalam masa kehidupan ini atau kehidupan lain sampai kita mengerti konsekuensi lengkap dari semua tindakan kita. Karma adalah prinsip sebab dan akibat, aksi dan reaksi, total keadilan kosmik dan tanggung jawab pribadi.
Ada 4 jenis karma yang bekerja dalam kehidupan : •
• Sanchita Karma: hasil akumulasi dari semua tindakan kita di masa lalu kehidupan. Ini adalah total utang kosmik kita. Setiap saat, setiap hari kita menambah atau mengurangi utang kosmik ini.
• Prarabdha Karma: porsi dari “Sanchita” karma kita yang sedang bekerja di dalam kehidupan sekarang. Jika Anda menyetujui untuk membayar utang Anda dalam kehidupan ini, maka lebih banyak utang masa lalu yang bekerja dalam kehidupan ini.
• Agami Karma: porsi tindakan dalam kehidupan sekarang yang menambah “Sanchita” karma Anda. Jika Anda gagal untuk membayar utang Anda, maka lebih banyak utang akan ditambahkan ke “Sanchita” karma dan akan dibawa ke kehidupan masa depan.
• Kriyamana Karma: karma harian, karma instan yang diciptakan dalam kehidupan ini yang langsung mendapat balasannya segera. Ini adalah utang yang dibuat dan kemudian dibayar – yaitu jika kita berbuat salah, tertangkap dan kita menghabiskan waktu di penjara
“Perlawanan terhadap karma adalah sia-sia”: Sebagai Jiwa, kita mengalami siklus konstan kelahiran dan kematian dalam serangkaian tubuh sampai kita belajar semua pelajaran-pelajaran rohani yang merupakan totalitas dari semua pengalaman yang mengajarkan kita. Sampai Anda belajar, Anda akan menemukan bahwa “perlawanan” terhadap aturan karma adalah “sia-sia”.
Aturan Karma mengarahkan Kehidupan kita di Bumi
1: KARMA mengajarkan DENGAN PENGALAMAN bukan untuk menghukum
Meskipun mungkin sering “merasa” seperti hukuman, tujuan dari karma adalah mengajar bukan untuk menghukum. Seringkali cara “yang terbaik” kita belajar adalah menanggung penderitaan yang sama yang telah kita timpakan pada orang lain. Misalnya, saya ingat sedikit tentang kehidupan saya sebagai Komandan di Kota Konstantinopel kuno di mana saya telah membunuh banyak orang tanpa ampun, sering kali dengan sedikit pembenaran. Namun, saya ingat dengan jelas kehidupan di mana karma saya dibayar dengan dibantai sebagai orang Indian dalam peristiwa pembantaian oleh tentara Amerika. Percayalah, saya mempelajari pelajaran tersebut di akhir saat-saat pembantaian yang mengerikan tersebut.
2: KITA SEMUA DI SINI UNTUK BELAJAR PELAJARAN diajarkan oleh KARMA
Kita semua di sini untuk mempelajari pelajaran sebagai “makhluk spiritual dalam fisik manusia”. Pelajaran ini dirancang untuk membantu kita bertumbuh menjadi tingkat yang lebih besar dari kasih, sukacita, dan kesadaran. Mereka mengajar kita untuk “memilih cinta pada setiap saat”, untuk “memaafkan semua orang, semuanya”, dan “hidup bahagia”. Di mana kita tidak memilih cinta, tidak menunjukkan pengampunan, tidak mengajarkan toleransi, atau tidak menampilkan belas kasih, karma akan mengintervensi kita untuk menempatkan kita kembali di jalan pelajaran ini. Cukup sederhana, satu-satunya jalan untuk mencapai keadaan keseimbangan karma adalah memilih cinta.
3: KITA MELUPAKAN KARMA UNTUK MEMASTIKAN APAKAH KITA BELAJAR
Sebelum kita dilahirkan, kita telah menyepakati untuk menempatkan diri kita ke jalan yang kita perlukan untuk belajar. Setelah kita sampai di sini, kita sepakat untuk “lupa” hal ini. Tujuan dari “lupa” ini adalah untuk menjaga kita dari beban masa lalu kita sambil memastikan bahwa kita telah benar-benar belajar dari pelajaran kita. Sebagai contoh, setelah beberapa kali menjadi Jendral di masa lalu hidup saya, dan saya cenderung untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang mendominasi . Dalam kehidupan ini, saya ditempatkan di dalam situasi di mana dibutuhkan kerendahan hati yang akan melayani saya lebih baik daripada menjadi seorang “Jenderal diktator “. Hanya ketika saya mampu mengatasi “masalah” ini dan saya akan mengerti mengapa saya ditempatkan ke tempat-tempat karma tersebut.
4: KARMA adalah impersonal, LOGIS, dan dapat diramalkan
Karma memberikan kita kesempatan setiap saat untuk menjadi terbuka untuk tingkatan yang lebih tinggi dari cinta dan kasih sayang. I Ini bekerja secara impersonal: berlaku untuk semua orang, sepanjang waktu, tidak ada pengecualian. Hal ini sangat logis: apa yang kita tabur adalah apa yang kita tuai dalam ukuran yang tepat dan adil. Karma adalah dapat diperdiksi seperti hukum gravitasi: apa yang dilakukan kepada Anda adalah hasil bersih dari apa yang telah Anda lakukan kepada orang lain.
5: KARMA adalah benar-benar ADIL DAN MENCIPTAKAN KEADILAN secara KESELURUHAN
Sebagai contoh, tidak ada orang-orang di penjara yang “tidak bersalah” , mereka berada di sana karena suatu alasan. Jika mereka muncul merasa “tidak bersalah” dalam hidup ini, itu karena mereka “telah bersalah” dalam kehidupan masa lalu dan “harus membayarnya”. Mereka yang merasa”tidak bersalah” merasa “tidak adil” karena mereka tidak melihat penyebab kehidupan ini adalah efek dari kehidupan masa lalu ketika mereka “bersalah”.
6: KARMA MENYEDIAKAN HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN DENGAN HASIL
Penyebab yang terjadi di kehidupan ini selalu merupakan efek dari kehidupan sebelumnya. Tujuan dari karma adalah untuk memastikan hubungan antara tindakan kita (penyebab) dengan hasil (pengaruh). “Ini adalah Tuhan maha Pengasih yang membantu setiap jiwa untuk mengembangkan potensi spiritual tertingginya melalui pengalaman.”Ini adalah pengalaman kita yang mengajarkan kepada kita tentang Hukum Cinta.
7: KARMA mengajarkan KITA TANGGUNG JAWAB TOTAL
Tujuan dari karma adalah untuk memberikan kita semua pengalaman yang kita butuhkan untuk berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dari kasih, sukacita, kesadaran, dan tanggung jawab. Karma mengajarkan bahwa kita sepenuhnya bertanggung jawab atas kondisi hidup kita. Karma adalah seperti “Thread Mill”. Mereka membuat Anda berjuang sampai Anda menguasai diri Anda dan dapat meningkatkan kesadaran sendiri.
8: KARMA mengajarkan cinta dan kasih sayang UNTUK SEMUA
“Lihatlah bahwa Anda berada di pusat alam semesta … Terimalah segala sesuatu sebagai bagian dari Anda … Bila Anda merasa bahwa tindakan yang Anda lakukan untuk orang lain seperti yang dilakukan kepada diri Anda … Anda akan memahami kebenaran yang lebih besar.” Toleransi membuka pintu untuk kasih sayang dan cinta.
9: KARMA MENUNJUKKAN KITA TENTANG KEUTUHAN DAN KESATUAN DENGAN KEHIDUPAN
Karma menunjukkan kita tentang keutuhan dan kesatuan kita dengan kehidupan. Karma mendorong kita untuk melihat melampaui diri kita sendiri (keesaan) sehingga kita dapat melihat diri kita seperti kita sesungguhnya (keseluruhannya atau Self Realisasi). Setelah kita benar-benar memahami diri kita sendiri, kita dapat melihat keilahian kita ( Realisasi Tuhan) dan kesatuan kita dengan semua kehidupan.
10: KARMA MENDORONG KITA UNTUK MELAYANI DAN KEMUDIAN UNTUK CINTA
Karma mendorong kita untuk melayani. Melayani - berpartner dengan Tuhan – adalah ekspresi tertinggi cinta. Mencintai berarti melayani: melayani adalah pilihan Anda. Ketika Anda menerima tanggung jawab total atas hidup Anda, Anda melihat diri Anda sebagai jiwa dalam pelayanan kehidupan. Ketika Anda melakukannya, Anda menjadi sadar sepenuhnya sebagai rekan kerja dari Tuhan.
11: MEMAHAMI KARMA ADALAH KUNCI MENUJU HARMONY
“Percaya pada karma membuat hidup menjadi murni, kuat, tenang, dan senang. Hanya perbuatan kita sendiri dapat menghalangi kita, hanya kita sendiri akan dapat membelenggu kita. Marilah kita mengenali kebenaran ini, dan kebebasan kita. Alam tidak dapat memperbudak Jiwa dan dengan kebijaksanaan kita mendapatkan kekuatan dan menggunakan keduanya dalam cinta. “
12: UNTUK SETIAP PERTANYAAN, CINTA SELALU JAWABANNYA
” Karma menunjukkan kepada kita bahwa untuk setiap pertanyaan cinta adalah jawabannya. “Cinta adalah tempat kelahiran kita, tempat kita berlindung terakhir, dan alasan keberadaan kita. Jika kita menyadari bahwa belas kasihan dan cinta adalah tujuan akhir dari perjalanan kita, jantung alam semesta akan merespon. “
putu suardiana February 19, 2014
Read more ...

Albert Einstein mengajari kita banyak hal, lebih dari sekadar teori relativitasnya yang terkenal. Kegigihannya dalam menghasilkan penemuan di bidang sains membuat Einstein memberikan kita cahaya baru, tentang bagaimana mengatasi kemustahilan dengan kerja keras, kegagalan, dan menghargai orang lain.

Berikut sembilan pelajaran hidup dari Einstein, salah satu ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa.
Kesederhanaan
“Jika kau tidak bisa menjelaskannya kepada anak usia enam tahun, maka kau tidak benar-benar mengerti.”
Albert Einstein sadar betul bahwa menjelaskan dengan bahasa yang rumit bukan berarti kepandaian, tapi justru ketidakpahaman. Coba ingat-ingat kembali guru terbaik dalam kehidupan Anda. Apakah ia selalu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang rumit dan tidak Anda mengerti, ataukah ia dapat menjelaskan permasalahan besar dan sulit dengan kata-kata yang sederhana?
Kreativitas
“Kreativitas itu menular, sebarkanlah.”
Dukunglah orang lain untuk melakukan apa yang mereka sukai. Gunakan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru, dan Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan diciptakan oleh orang lain. Biarkan pikiran Anda menciptakan ide dan rencana, karena tanpa Anda sadari, ide Anda akan tersebar ke seluruh dunia.
Kerja keras dan kegagalan
“Satu-satunya cara untuk mencegah membuat kesalahan adalah dengan tidak memiliki ide baru.”
Einstein menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bidang teori fisika. Beberapa di antaranya berhasil hingga kita ketahui hingga saat ini, sementara yang lainnya gagal dan tetap tersimpan. Kegigihan adalah kuncinya, karena kita tidak akan pernah tahu mana yang akan gagal dan mana yang akan berhasil. Bekerja keras dan terus mencoba adalah cara untuk menyelesaikan permasalahan, karena kegagalan tidak akan hadir hingga kita berhenti mencoba.
Hiduplah untuk saat ini
“Aku tak pernah memikirkan masa depan. Ia akan datang jika sudah masanya.”
Kita hanya memiliki waktu yang kita punya saat ini, di masa ini. Tentu saja Anda boleh merasa khawatir mengenai masa depan dan membuat rencana untuk menghadapinya. Namun, tidak ada jaminan bahwa rencana itu akan berjalan sesuai rencana. Yang terpenting adalah kehidupan saat ini, hari ini. Lakukan yang terbaik hari ini dan tidak perlu mengkhawatirkan hari esok.
Imajinasi
“Aku adalah seorang seniman yang dapat menggambarkan imajinasiku dengan bebas. Imajinasi jauh lebih penting dari pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas. Sementara imajinasi akan melingkupi dunia.”
Ketika membayangkan sesuatu yang berbeda, maka berbagilah dengan orang lain, agar mereka juga turut melihat dunia yang Anda bayangkan. Imajinasi adalah kunci. Tak ada salahnya untuk meluangkan waktu untuk berimajinasi dan berbagi ide dengan orang lain, karena dari sana Anda bisa bekerja sama dan saling membantu.
Menantang kemustahilan
“Hanya mereka yang berusaha atas sesuatu yang konyol yang dapat mencapai kemustahilan.”
Apa yang Anda lakukan mungkin dianggap konyol oleh orang lain. Namun, ketika Anda siap mengambil risiko, maka kemustahilan itu akan bisa Anda raih. Ketika Anda melakukan apa yang dianggap tidak mungkin oleh orang lain, maka Anda telah menyelesaikan apa yang dianggap sebagai rintangan bagi banyak orang.
Menghargai orang lain
“Kehidupan ini tidak berguna, hingga kita hidup untuk orang lain.”
Ketika kita hidup untuk orang lain, maka mereka akan menghargai dan melihat kita sebagai orang yang benar-benar peduli. Habiskan beberapa menit di sela-sela kesibuka untuk berhubungan dengan orang lain, tanpa gangguan apapun. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda menghargai mereka. Berterimakasih dan pujilah mereka. Kegiatan ini tidak hanya membuat hari mereka menjadi lebih baik, tapi mereka juga akan menghargai dan mengingat apa yang telah Anda lakukan untuk mereka.
Berbagi
“Siswa bukanlah wadah yang harus kita penuhi tapi obor yang harus dinyalakan.”
Apa yang harus dilakukan oleh setiap guru adalah membagikan pengetahuannya, bukan menganggap dirinya lebih tahu dan lebih pandai dari murid-muridnya. Berbagi pengetahuan dan ide adalah hal yang penting, karena ilmu itu akan memberikan percikan-percikan yang dapat menyelamatkan kehidupan orang lain.
Terbuka untuk selalu belajar
“Belajar adalah pengalaman. Yang lainnya hanyalah informasi belaka.”
Hidup adalah perjalanan dan pembelajaran tiada henti. Anda dapat belajar banyak hal dari orang lain, bahkan dari mereka yang lebih muda atau tidak lebih berpendidikan dari Anda. Ingatlah, Anda mungkin hidup lebih lama dari mereka, tapi bukan berarti mereka tidak bisa mengajarkan lebih banyak hal, atau mungkin mengingatkan Anda akan hal-hal penting yang terlupakan.
Itulah sembilan pelajaran hidup yang bisa kita pelajari dari Albert Einstein. Semoga dengan sembilan hal di atas kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tetap gigih dalam melakukan segala hal baik yang sedang kita rencanakan.
putu suardiana February 10, 2014
Read more ...
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan alam sadar, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.
Tanda-tanda Seseorang yang Cerdas Spiritual
Secara biologis, cerdas secara spiritual atau dekat dengan Tuhan itu harus dibuktikan dengan berada di zona ikhlas yang mensyaratkan tiga hal, yaitu:

1. Gelornbang otaknya harus lebih banyak dalam posisi Alfa dan Tetha
2. Sistem perkabelan otaknya (neuropeptide) serasi dan memunculkan perasaan tertentu kepada Tuhan
3. Tubuhnya harus cukup mengandung hormon serotonin, endorfin, dan melantonin dalam komposisi yang pas.
Dengan kondisi tubuh dalam ketiga syarat tersebut, maka kecerdasan spiritual akan muncul dengan sendirinya. Tanpa ketiga syarat itu, agak sulit dipercaya. Misalnya seseorang mengaku dekat dengan Tuhan tapi hormon di tubuhnya dominan kortisol, yaitu hormon yang muncul pada saat orang stres, bagaimana mungkin? Seseorang yang dekat dengan Tuhan mestinya lebih banyak berada dalam kondisi khusyuk dan rileks.

Sedangkan secara psikologis, bila SQ seseorang telah berkembang dengan baik, maka tanda-tanda yang akan terlihat pada diri seseorang adalah:
1. Kemampuan bersikap fleksibel.
Mampu menyesuaikan diri secara spontan dan aktif untuk mencapai hasil yang baik, mempunyai pandangan yang pragmatis (sesuai kegunaan) dan efisien tentang realitas. Ibarat air, dapat menyesuaikan diri dengan bentuk wadahnya. Demikian pula orang ini mudah mengalah . Dengan demikian dapat menerima berbagai keadaan.
2. Tingkat kesadaran diri tinggi.
Kesadaran diri tinggi berarti telah mengenal dirinya dengan sebaik-baiknya. Dia telah mampu mengendalikan dirinya, misalnya mengendalikan emosi dan dorongan-dorongan lainya. Dengan mengenal dirinya,maka dia juga mengenal orang lain, mampu membaca maksud dan keinginan orang lain.
3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan dan rasa sakit
Hendaknya kita dapat mengambil hikmah yang positif dari semua kejadian yang kita alami. Bagaimanapun mula-mula kita merasa sakithati kehilangan apa yang kita miliki. Namun dari situ kita juga belajar pasrah atau menerima kejadian yang telah kita alami.
4. Kemampuan mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan
5. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
6. Keengganan untuk Menimbulkan Kerusakan
7. Berpandangan holistik.
Melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal. Dapat memandang kehidupan yang lebih besar sehingga mampu menghadapi dan memanfaatkan serta melampaui, kesengsaraan dan rasa sehat serta memandangnya sebagai suatu visi dan mencari makna dibaliknya.
8. Berani Melawan Arus
Ada kebijaksanaan yang mengatakan, sebaiknya kita hidup mengalir seperti air. Ikuti sajalah kemana arus membawa kita. Namun di sini kita di tantang untuk melawan arus jika dibutuhkan. Kita di tantang untuk menjadi seperti bunga teratai, meskipun hidup di atas Lumpur, tetapi bisa menampilkan keindahannya, tanpa tercemar oleh Lumpur tempat hidupnya.
9. Kemampuan Kontemplasi Tinggi
Kemampuan mendapat inspirasi dari berbagai hal; kemampuan menyampaikan nilai dan makna kepada orang lain(memberi inspirasi); mengamati berbagai hal untuk menarik hikmahnya atau mendapat inspirasi; memiliki kreatititas tinggi dan kemampuan inovasi yang berasal dari inspirasi yang di dapatnya.
10. Kemampuan refleksi diri yang tinggi.
Dia cenderung bertanya ‘mengapa” atau “bagaimana seandainya” sebagai kelanjutan “apa” dan “bagaimana”. Orang ini juga suka bertanya atau merenungkan hal-hal fundamental: dari mana asalnya manusia ini dan kemana arah hidup manusia; dari mana alam semesta ini; mengapa ada takdir dan nasih; dan sebagainya. Mereka juga memiliki kemampuan yang tinggi pula dalam menganalisis persoalan rumit dan persoalan metafisika.


sumber: dr.putu suekantara
putu suardiana February 02, 2014
Read more ...
Tidak ada Waktu Kecuali Waktu ini
Oleh : Neale Donald Walsch
Tidak ada waktu kecuali waktu ini. Tidak ada moment kecuali momen ini. Hanya ada sekarang. Waktu yang kita sadari ada sebenarnya adalah khayalan dan imajinasi kita, kontruksi dalam pikiran kita, yang dalam realitas tertinggi sebenarnya tidak ada. Segala yang pernah terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi, semua terjadi saat ini juga.
Waktu bukanlah sesuatu yang berkelanjutan, itu hanyalah unsur relativitas yang hadir secara vertikal, bukan horizontal. Jadi bukan batas waktu yang terentang dari beberapa titik batas hingga beberapa titik batas di alam semesta ini, melainkan sesuatu yang atas dan bawah. Kita bisa membayangkan sebuah gelendong yang mewakili saat abadi dari sekarang, dimana setiap lembaran kertas berada satu diatas yang lainnya. Inilah unsur unsur waktu. Setiap unsur terpisah dan berjarak, namun masing masing berada serempak bersama yang lain. Semua kertas itu serempak berada pada gelendong tadi. Sebanyak yang akan ada, sebanyak yang pernah ada.
Kitalah yang sebenarnya bergerak, bukan waktu. Waktu tidak punya gerakan, yang ada adalah sebuah momentum. Ilmu pengetahuan telah membuktikan hal ini secara matematis. Jika kita bergerak cukup jauh dan cukup cepat, kita akan tertarik kembali ke Bumi dan mengawasi diri kita sendiri sedang tinggal landas. Ini memperlihatkan bahwa waktu bukan gerakan, namun kutub yang melaluinya kita bergerak. Suatu saat kita akan menyadari bahwa Bumi tidak hanya berputar, tapi juga terbang. Kita akan melihat bahwa bumi bergerak melalui ruang angkasa mengelilingi matahari.
Jadi kita lihat bukanlah waktu yang melewati , namun benda bendalah yang melewatinya dan bergerak di dalamnya, medan statis yang kita sebut ruang. Waktu adalah cara kita menghitung gerakan gerakan itu. Para ilmuwan memahami hubungan ini dan karenanya sering mengkaitkannya dengan kesinambungan ruang-waktu.
Einstein dan rekan2nya menyadari bahwa waktu adalah kontruksi mental, sebuah konsep relasional. Waktu adalah apa yang relatif terhadap ruang diantara benda, jadi seandainya alam semesta ini melebar, maka bumi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berputar mengelilingi matahari, karena lebih banyak ruang yang ditempuhnya.
Einstein juga berteori bahwa seandainya bukan waktu yang bergerak, melainkan dirinyalah yang sedang bergerak melewati ruang pada tingkat tertentu, maka ia cuma tinggal mengubah jumlah ruang diantara benda, atau mengubah tingkat kecepatan yang dengannya ia bergerak melewati ruang dari benda yang satu ke benda yang lain, untuk mengubah waktu. Teori umum relatifitas ini meluaskan pemahaman abad modern tentang adanya korelasi ruang dan waktu.
Kita selalu berada di tempat kesinambungan ruang-waktu dimana kita secara sadar tidak menyadari peristiwa itu. Kita tidak tahu itu telah terjadi dan kita tidak ingat masa depan kita. Inilah sifat alpa yang merupakan rahasia waktu, dan justru inilah yang membuatnya mungkin bagi kita untuk memainkan permainan kehidupan yang besar ini.
Manusia adalah makhluk ilahi, yang sanggup memiliki lebih dari satu pengalaman pada waktu yang sama, dan mampu membagi diri kedalam diri yang berbeda selagi kita memilihnya. Kita dapat menjalani kehidupan yang sama berkali kali, dalam cara yang berbeda beda. Dan kita juga bisa menjalani kehidupan pada waktu yang berbeda pada kesinambungan itu. Jadi selagi kita menjadi dirikita, disini, pada saat ini, kita juga bisa, pernah menjadia beberapa diri kita yang lain dalam waktu-waktu dan tempat-tempat yang lain(Paralell Universe).
Manusia adalah suatu makhluk proporsi ilahi yang tidak terbatas. Sebagian diri kita memilih mengenal diri kita sendiri sebagaimana identitas yang kita alami saat ini. Namun sama sekali bukan batasan dari jati diri kita, walaupun kita mengiranya demikian.
Kita sedang menggunakan semua kehidupan, seluruhnya dari begitu banyak kehidupan, untuk menjadi dan memutuskan siapa diri kita yang sesungguhnya, untuk memilih sekaligus menciptakan siapa dirikita sesungguhnya, untuk mengalami dan memenuhi gagasan yang sekarang tentang diri kita.
Kita telah menarik orang, peristiwa dan situasi kehidupan kepada kita sebagai sarana yang dengannya kita membentuk versi teragung dan visi terbesar yang pernah kita miliki tentang diri kita. Proses penciptaan ini berlanjut dan berlanjut terus, tak pernah berkesudahan, dan berlapis lapis. Semuanya itu sedang terjadi sekarang juga dan pada banyak tahap.
Dalam realitas yang linear itu kita hanya melihat pengalaman sebagai masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Kita membayangkan bahwa kita hanya memiliki satu kehidupan, atau boleh jadi banyak kehidupan, namun pastilah hanya satu saja pada satu saat. Tapi bagaimana seandainya waktu itu tidak ada? Maka kita akan menjalani semua kehidupan itu sekaligus. Dan memang demikianlah adanya. Kita sedang menjalani kehidupan ini, kehidupan yang baru kita wujudkan sekarang ini, dalam masa lalu kita, masa sekarang, masa depan kita, semuanya sekaligus.
Agak sulit bagi kita untuk memainkan permainan kehidupan ini seandainya kita memiliki kesadaran penuh tentang apa yang sedang terjadi secara keseluruhan, bahkan seandainya bisa, maka permainan itu sudah berakhir. Prosesnya bergantung pada proses yang sedang dirampungkannya, seperti apa adanya, termasuk kurangnya seluruh kesadaran kita itu pada tahap ini.
Jadi sebaiknya kita syukuri proses ini dan terima sebagai karunia terbesar dari Sang Pencipta Terbaik. Rangkulah proses itu, dan bergeraklah melewatinya disertai rasa damai serta kebijaksanaan dan kegembiraan. Gunakan proses itu, lalu ubahlah dari sesuatu yang kita pikul menjadi seauatu yang kita lakukan, sebagai sarana pencipta pengalaman yang paling mengagumkan dari Seluruh Waktu, yaitu pemenuhan Diri Ilahi kita.
Putuskan siapa diri kita, kita ingin menjadi siapa, dan lakukan segalanya sebatas kemampuan kita untuk menjadi orang seperti itu. Gunakan waktu sebagai kerangka, dalam pemahaman kita yang terbatas itu, yang diatasnya kita menempatkan konstruksi ide ide kita yang paling besar. Setiap orang sedang menciptakan segala sesuatu yang sedang dialami saat ini, lihatlah kesempurnaan dari setiap proses.

Semuanya itu mengandung kebenaran tunggal :
HANYA ADA SATU DIRI: AKU
Dan AKU inilah yang dimaksud oleh Shri Krishna di dalam Bhagawad Gita

Kalau saja Shri Krishna lahir pada jaman sekarang, sudah pasti Bhagawad Gita akan dijelaskan melalui Sains dan Teknologi yang terakhir
putu suardiana February 01, 2014
Read more ...
sejarah-singkat-kerajaan-majapahit



putu suardiana February 01, 2014
Read more ...
15 Parpol peserta pemilu

putu suardiana February 01, 2014
Read more ...
google.com, pub-2435098089246002, DIRECT, f08c47fec0942fa0
User-agent: Mediapartners-Google Disallow: User-agent: * Disallow: /search Allow: / Sitemap: https://putusuardiana.blogspot.com/sitemap.xml